Kawasan Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Giri Subo, sekitar 40 km arah tenggara kota Wonosari dan dapat ditempuh dalam waktu 1 jam perjalanan. Pantai ini memiliki pasir putih yang disukai kebanyakan wisatawan ditambah dengan bentuk pantainya yang berbentuk teluk dan landai. Wisatawan dapat menikmati panorama sunset dari pinggir pantai sambil menikmati sejuknya udara pantai. Bagi wisatawan yang suka memancing dapat dilakukan di pantai ini sambil menikmati panorama pantai lainnya. Selain menampilkan keindahan pantainya kawasan ini juga mempunyai beberapa obyek wisaa lainnya yaitu seperti gua, hutan alam, camping ground dan kawasan konservasi satwa liar.
Sebagaian besar penduduk dari Kawasan Pantai Wediombo mempunyai mata pencaharian sebagai petani tradisional. Sebagian lainnya juga ada yang bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional yang menggunakan alat pancing sebagai alat tangkapnya. Daerah ini didominasi oleh suku Jawa tetapi mempunyai ciri khas logat bicaranya seperti daerah Banyumasan atau ngapak.
Kondisi Geografis.
Wediombo terletak pada bagian selatan Pulau Jawa, Indonesia. Kawasan Wediombo termasuk daerah paling timur Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Daerah ini merupakan daerah pegunungan dimana kekurangan air menjadi sumber masalah bagi kehidupan sehari-hari penduduknya. Rata-rata hari hujan per bulan di Kecamatan Giri Subo adalah 6 hh dari total 70 hh (Tahun 2004) dan curah hujan per bulan 128 mm (2004). Di kawasan Wediombo sendiri masalah kekurangan air agak teratasi karena adanya mata air Puring yang cukup melimpah sumber airnya sehingga dapat mencukupi kebutuhan air sehari-hari di beberapa dusun di kawasan ini.
Kawasan pantai Wediombo di kelilingi oleh pegunungan karst dengan ditumbuhi oleh banyak sekali vegetasi tumbuhan keras. Lahan pertanian cukup luas didaerah ini karena memang sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Adanya pegunungan karst mengakibatkan terbentuknya beberapa gua-gua dan beberapa sungai bawah tanah yang merupakan karakteristik khas topografi karst.
Ritual yang diadakan setiap tahun ini bertujuan sebagai tolak balak atau untuk menghindari adanya musibah. Upacara ini dilakukan di pantai Wediombo yaitu dengan membawa sesaji yang berisi berbagai macam masakan dan beberapa bahan lainnya yang kemudian dibawa ke laut. Dahulu prosesi Ngalangi dilakukan dengan menangkap ikan dengan menggunakan gawar yang tebuat dari akar pohon wawar yang menjalar sebagai jaring yang dipancangkan dari bukit Jungwok dan dilakukan secara besama-sama oleh warga setempat . Selain sebagai penolak musibah upacara ini juga sebagai salah satu wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga acara ini diikuti warga dengan khusyuk
0 komentar:
Posting Komentar