MANCING BARONANG 2

Selasa, 19 April 2011
 MANCING BARONANG DARI ATAS KAPAL

Mancing baronang dari kapal memang tidak populer dan lebih sulit dibandingkan mancing baronang dari dermaga ataupun ngoyor. Salah satu tantangannya adalah ombak yang tak pernah membuat kapal diam yang membuat pemancing lebih sulit mengamati gerakan pelampung dan juga saat akan melakukan fight.
Memahami teknik ini sangat penting agar saat baronang di spot karang dangkal yang luas seperti di Pulau Pari, yang akan merepotkan jika dipancing dengan cara ngoyor, Anda tetap bisa menaikkan baronang. Berikut tips dari salah seorang pemancing baronang yang cukup kawakan Ikshan “Ichang” Setianto.
- Tambatkan kapal (lego jangkar) dengan arah depan-belakang kapal mengikuti arah angin. Posisi spot baronang ada di sisi kanan/kiri kapal dengan jarak sepanjang ukuran tegeg (3-6 meter). Usahakan menggunakan jangkar depan & belakang agar posisi kapal tidak berubah (berpindah) dari posisi semula.
- Atur posisi pemancing senyaman mungkin (stabil tidak miring / terlalu goyang) sehingga mudah mengakali jika berhasil strike/fight dan mengangkat ikan ke atas kapal.
- Siapkan perlengkapan pendukung untuk melepaskan ikan dengan cepat & aman (kain lap atau sarung tangan) juga tang penjepit.
- Bom spot baronang dengan menggunakan umpan bom yang sudah disiapkan sebelumnya (nasi, lumut, teritip, kerang, rebon, udang kupas, dll).
- Memancing baronang dapat menggunakan teknik pelampung celup (mengapung/mengambang) ataupun teknik pelampung gantung. Teknik pelampung celup relatif lebih mudah dibandingkan dengan teknik pelampung gantung karena tidak begitu terpengaruh dengan goyangan kapal setiap saat.
- Jika menggunakan teknik pelampung celup, amati setiap gerakan pelampung yang tidak biasa selain gerakan pelampung saat tersapu ombak (pelampung bergetar di permukaan air atau bahkan langsung tenggelam begitu umpan dimakan ikan). Gunakan pelampung khusus celup yang biasanya berukuran lebih besar & lebih lonjong serta lebih ringan.
- Jika menggunakan teknik pelampung gantung, amati dengan lebih seksama lagi setiap gerakan pelampung yang mencurigakan (tidak biasa) karena pelampung akan selalu bergerak baik itu akibat goyangan kapal (pelampung bergerak vertikal – turun naik) atau akibat tiupan angin (pelampung bergerak horizontal – kiri kanan depan belakang). Gerakan pelampung saat umpan dimakan ikan pasti berbeda dengan gerakan pelampung akibat goyangan kapal maupun tertiup angin.
- Jangan ragu2 untuk menggentak tegeg begitu ada gerakan yang mencurigakan (tidak biasa). Prinsip dasar mancing baronang yaitu GGB (Gentak Gak Bayar) masih terbukti mumpuni untuk teknik mancing dari kapal. Pemancing baronang biasanya sering "kecolongan" karena umpan sudah habis lebih dulu dimakan ikan tanpa sempat mendeteksi getaran pelampung yang terjadi. Karena mancing baronang darui perahu lebih sulit, prinsip GGB harus lebih sering dipraktekkan.
- Jika suatu spot sudah dicoba beberapa lama dan kemungkinan tidak menunjukkan "tanda2 kehidupan", jangan ragu2 untuk pindah spot lain yang mungkin lebih potensial.
- Terakhir, siapkan segala keperluan logistik (makanan, minuman dll) bagi pemancing sehingga tidak "kapiran" (kelaparan & kehausan) saat sedang menikmati acara mincing yang "menantang" ini.(MR/puser)

MANCING BARONANG PAKE REBON

Tadinya cuma mau iseng mancing di Onrust, pas sampai Kamal ketemu bang Doel & Thalib, mereka ngajakin mancing Ikan Kue di Damar, tadinya ragu2 mau ikut, karena nggak ada persiapan lumut utk mancing dipulau Damar, ya udah akhirnya kita berempat berangkat dgn perahu Pak Nano.

Setelah 1 1/2 jam perjalanan akhirnya sampai di Pulau Damar. Karena niatnya mau mancing ikan kue, kita nggak sandar ke pulaunya.
Saya mancing dasar di depan dermaga, di dermaga sudah banyak orang yang mancing baronang (kalo nggak salah saya ngeliat Bang Tom dkk. naik speedboat kecil). Setelah bolak-balik pindah cari lokasi mancing kue, dan nggak ada hasilnya, akhirnya Bang Doel ngajak mancing di Karang Payung, katanya banyak baronang susu & angin nya, akhirnya pak Nano mengarahkan perahunya ke karng payung.

Sampai di Karang Payung, saya dan Bang Doel mengeluarkan senjata berupa Joran Tegek masing2. Bang Doel pakai Tegek Goldenfish 4,5m sedangkan saya pake Tegek Cardriff 5m. Karena nggak ada lumut, kita mancingnya nggak pake garong (pancing engkel). Pancing engkel dibuat 2, lalu diberi timah, and nggak lupa pelampung, umpan yg kita pake rebon.

Sebelumnya kita bom dulu dgn rebon, habis itu baru kita lempar umpan. Kira-kira 5 menit pelampung saya "nyilem" buru-buru saya gentak joran, hasilnya baronang susu 4 jari. Saya dan Bang Doel ganti-gantian narikin Baronang. Talib dan Acoy yg tadinya males, pada ngeluarin tegeknya masing-masing (Thalib sempet diputusin 2 kali).

Sudah bosan mancing Baronang (saya sih sebenarnya nggak bosen) Tahlib ngajakin mancing Kue lagi. Dan akhirnya dengan terpaksa kita ngikutin kemauannya Thalib. Satu setengah jam mondar-mandir nyari kue dan nggak dapat pula. Akhirnya kita kembali ke Karang Payung lagi utk mancing Baronang kembali.

Akhirnya kita nimbain lagi Baronang Susu 3 - 4 jari nggak kerasa udah jam 5 sore, kemudian kita sepakat utk pulang. Hasil keseluruhan total ikan yang di raih 123 ekor Baronang yg masuk ke box (yg 2 jari kebawah di release lagi ke laut biar gede).

Demikian laporan pengalaman mancing kami dan kawan-kawan. Namun sayang dan mohon maaf buat semuanya karena kami telah berkhianat dgn mancing baronang tidak pake garongan. Dan sorry juga nggak ada fotonya sebagai buti otentik. Maklum, berangkatnya keburu-buru jadi gak bawa kamera lagi pula bukan niat piknik kok tapi manciiiiing.


Pemancing : Bang Doel Kwitang, Thalib, Acoy dan Budi

0 komentar:

Posting Komentar

 

Search

IKLAN

CLOCK

MY GLOBE

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

PLEASE TRANSLATE HERE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : AFC

VISITOR

VISITOR FLAG

free counters

Total Tayangan Halaman

© 2010 AFRI COLLECTION Blog Pemancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls