Siang tanggal 3 September 2010 aku berkemas-kemas merapikan piranti mancing yang menjadi senjata andalanku. Senjata yang selalu aku bawa kemana-mana saat mengisi waktu luang menunggu waktu berbuka puasa. Satu set joran Austin 3,5 meter, rangkaian kail Daichi no 03, umpan pellet, lumut dan cacing sudah masuk semua ke dalam tas pancingku.
Tujuanku kali ini adalah sungai Serayu di wilayah kecamatan Singomerto, Banjarnegara. Sasaranku menuju sungai Serayu di sana, tidak lain karena ada kabar dari teman bahwa sekarang lagi musimnya Lempon (Neolissochilus hexagonolepis). Pada bulan September ini, menjelang berbuka puasa memang menjadi ajang perburuan ikan Lempon bagi penggemar mancing mania di daerah Wonosobo dan sekitarnya. Sebenarnya jenis ikan Lempon ini sudah mulai langka di sungai Serayu. Mengingat ikan Lempon banyak diburu untuk komoditi ikan hias sebagai ikan yang lumayan mahal. Dan sayangnya banyak juga penduduk sekitar sungai yang kurang menyadari potensi ini, mereka lebih menyukai menyantap ikan Lempon ini. Entah karena tidak tahu atau apa…? Padahal ikan Lempon ukuran 2 jari di pasaran berharga Rp.10.000. Apalagi jika dapat yang sebesar 1 kg keatas, bisa berharga 1 juta lebih…!!!
Tapi sayang, memancing Lempon tidak semudah yang di bayangkan.. Bisa jadi karena nafsu setiap pemancing memburu lempon, membuat ikan lempon semakin tersudut habitatnya. Jika beruntung bisa strike lempon pun, kesulitan lain masih menghadang.. Ikan lempon bukan termasuk ikan yang tahan ditransportasikan tanpa oksigen alias gampang mati. Dan rata-rata pemancing lokal sangat jarang yang membawa oksigen. Maka bisa di pastikan jika strike Lempon besar dan di bawa pulang dalam keadaan mati.
Tapi sayang, memancing Lempon tidak semudah yang di bayangkan.. Bisa jadi karena nafsu setiap pemancing memburu lempon, membuat ikan lempon semakin tersudut habitatnya. Jika beruntung bisa strike lempon pun, kesulitan lain masih menghadang.. Ikan lempon bukan termasuk ikan yang tahan ditransportasikan tanpa oksigen alias gampang mati. Dan rata-rata pemancing lokal sangat jarang yang membawa oksigen. Maka bisa di pastikan jika strike Lempon besar dan di bawa pulang dalam keadaan mati.
Berdua dengan sobat macingku Risa Oi, kupacu Supra X-ku menuju lokasi. Jarak dari rumahku sampai Singomerto kira-kira hanya sejauh 20 km. Bisa kutempuh dalam waktu setengah jam saja. Jam 13.45 WIB aku tiba di tempat tujuan. Ternyata memang sungai Serayu sedang dalam kondisi ON FIRE dengan para pemancing. Di lokasi tidak kurang total ada 12 pemancing yang sudah pasang aksi…Ku ambil posisi di bawah jembatan, dan… setengah jam berlalu tanpa hasil.. Cuma ikan-ikan kecil seperti uceng, bokol dan tawes brek yang berebut umpan pelet. Dan hanya itu yang banyak kuperoleh. Dan… Tiba-tiba….!!! Yuuupss… satu ekor lempon seukuran 3 jari menyentak joranku dengan kuat… Alhamdulillah, tidak sia-sia ngabuburitku kali ini…
Satu jam berlalu dan satu lagi Lempon menyentak keras… aku yakin kali ini pasti ikan besar… Ternyata benar.. Kali ini Lempon seukuran lenganku menggelepar saat ku angkat… Keberhasilanku membuat pemancing-pemancing lain pada panas hati, mereka melirik sambil menggerutu… Aku hanya tersenyum saja melihat tingkah polah mereka… Biasalaah, orang datang belakangan dan langsung dapat keberuntungan pasti bikin yang sudah lama ngedomprok lumutan dipinggir sungai jadi panas hatinya.. He..he..he….
Menjelang maghrib tiba mancingku berakhir dengan hasil 2 ekor Lempon, 5 ekor Tawes Brek, 1 Bader dan Uceng plus Bokol tak terhitung jumlahnya.. Aku masukkan lemponku ini ke dalam plastik yang ku isi dengan oksigen. Aku memang sengaja ingin piara lempon ini di aquariumku. Tepat jam 17.15 WIB aku akhiri ngabuburitku dan aku pulang…
Berikut foto-foto kisah ngabuburitku di tepinya sungai Serayu…
Menjelang maghrib tiba mancingku berakhir dengan hasil 2 ekor Lempon, 5 ekor Tawes Brek, 1 Bader dan Uceng plus Bokol tak terhitung jumlahnya.. Aku masukkan lemponku ini ke dalam plastik yang ku isi dengan oksigen. Aku memang sengaja ingin piara lempon ini di aquariumku. Tepat jam 17.15 WIB aku akhiri ngabuburitku dan aku pulang…
Berikut foto-foto kisah ngabuburitku di tepinya sungai Serayu…
0 komentar:
Posting Komentar