Jakarta - Banjir berulang kali menghantam Jakarta. Pemerintah pun bingung mencari solusi. Akhirnya Wapres Jusuf Kalla angkat bicara, mengusulkan kolam pemancingan sebagai cara mengatasi banjir. "Saya bilang pada Gubernur DKI Jakarta dan Menteri PU, pokoknya semua real estate diwajibkan bikin taman mancing," kata Wapres usai menerima kunjungan kehormatan Presiden Presidium Konfederasi Swiss Micheline Calmy-Rey di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (8/2/2007). Wapres menjelaskan, di era kolonial Belanda, sepanjang Bogor sampai Jakarta terdapat hampir 1.000 situ (danau). Di Jakarta, kurang lebih terdapat 200-an situ. Saat ini, menurut Wapres, hampir semua situ itu hilang jadi perumahan. "Dulu mulai dari Pluit itu, situ-situ besar semua. Terus di Kelapa Gading, Jalan Sudirman di belakang Polda Metro Jaya, di Kebon Jeruk, juga di sepanjang Bogor," cerita Wapres. Lalu mengapa kolam pemancingan yang dibangun, bukannya situ? "Itu kalau (real estate itu) tidak mau bikin situ, bikin taman mancing saja," kata Jusuf Kalla. Pemerintah berencana mengembalikan fungsi 200-an situ kembali seperti semula. Situ-situ akan dibangun di sepanjang Jakarta dan Bogor. Terdapat 2 kelebihan membangun situ. Pertama, membangun situ sebagai pengendali banjir lebih murah biaya daripada membangun sistem pengendali banjir lainnya. "Konsep yang diterapkan, pemerintah beli tanah saja. Pusat dan daerah beli lahan 2-3 hektar, gali 3 meter, jadikan taman mancing. Kan sederhana saja," kata Jusuf Kalla. Kedua, situ memiliki fungsi sosial dan rekreasi bagi masyarakat. Jusuf Kalla mencontohkan Situ Lembang di kawasan Menteng yang juga berfungsi sebagai tempat rekreasi. Wapres akan membahas usulannya tersebut dalam rapat koordinasi penanggulangan banjir dengan Gubernur DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten serta beberapa kepala daerah tingkat II terkait. Untuk melengkapi usulannya, Jusuf Kalla juga akan meninjau kawasan Bogor hingga Jakarta Utara melalui udara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar