Salam hangat mancing mania...
Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai salah satu spot mancing yang cukup dikenal para mancing mania khususnya di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Mungkin para mancing mania di luar Yogyakarta juga sudah mengetahui salah satu spot mancing di Yogyakarta ini yaitu Tambak Boyo atau disebut juga Embung. Ketenaran dari waduk ini mungkin disebabkan oleh karena waduk ini merupakan salah satu waduk yang cukup luas yaitu kurang lebih 8 Ha untuk luas genangan airnya. Dan juga merupakan waduk yang memiliki suasana yang nyaman dan sejuk karena terletak dekat dengan pegunungan. Oleh karena itu pemerintah setempat sangat serius untuk melestarikan waduk ini sejak tahun 2003.
Gambar 1. Waduk Tambak Boyo
Waduk Tambak boyo ini terletak di Dusun Tambak Boyo, Sleman-Yogyakarta. Salah satu keistimewaan dari waduk ini yaitu terletak tidak jauh dari kota Yogyakarta dan berdekatan dengan Perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta. Dan juga akses untuk menuju ke waduk ini tidak sulit, dari kota Yogya dapat berjalan melalui Ringroad Utara menuju ke timur, dan sampai di perempatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Yogyakarta belok ke arah utara melewati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. Jalan yang tesedia di tepi waduk ini pun cukup luas dan bagus, yaitu terbuat dari conblock yang bisa dilewati oleh 2 mobil. Setiap hari waduk ini diramaikan oleh pengunjung yang memiliki berbagai aktifitas seperti memancing, berolah raga, ngumpul bersama teman-teman, hingga ada juga sebagai tempat untuk berfoto. para pengunjung cukup betah untuk berada di waduk ini. Karena waduk ini juga terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman ringan.
Gambar 2. Jalan tepi Tambak Boyo
Untuk para mancing mania, salah satu keistimewaan dari waduk ini yaitu merupakan salah satu spot yang bagus buat mendapatkan berbagai jenis ikan air tawar (freshwater). Di waduk Tambak boyo ini memiliki banyak jenis ikan yang hidup, seperti ikan nila, ikan lele, ikan gabus, ikan bawal air tawar, ikan redslayer, ikan sidat, lobster tawar, dll. Tetapi di waduk ini lebih dominan ikan nila. Karena pemerintah setempat banyak menyebar benih ikan nila dan juga di beberapa bagian banyak terdapat lumut alami yang merupakan pakan utama dari ikan nila.
Kegiatan memancing di waduk ini hampir setiap hari dilakukan oleh para mancing mania dari segala asal daerah. Khususnya warga Yogyakarta dan sekitarnya. Dan juga hampir setiap waktu aktifitas memancing dilakukan di tempat ini, waktu yang cukup ramai untuk memancing dilakukan pagi (antara jam 05.00 - 10.00 WIB), sore (antara jam 15.00 - 18.00 WIB)dan malam hari (jam 20.00 - 01.00 WIB). Rata-rata para mancing mania sudah memilki waktu favoritnya masing-masing.
Para mancing mania yang memancing di waduk ini memiliki beragam teknik memancing yang dipakai. Yaitu teknik dasar dengan menggunakan umpan cacing, dengan pelampung menggunakan pelet, dan juga menggunakan joran tegek dengan umpan lumut. Tergantung dari target ikan yang diinginkan. Biasanya bila ingin mendapatkan ikan nila yang besar, para mancing mania menggunakan teknik dasaran dengan umpan cacing, pelet maupun lumut. Dan ada juga menggunakan joran tegek biasanya dipakai untuk mendapatkan ikan nila yang lebih kecil menggunakan lumut.
Tiga bulan terakhir ini sering terlihat kekecewaan dari raut wajah para mancing mania, karena susahnya untuk mendapatkan ikan di waduk ini. Mungkin disebabkan perubahan cuaca yang terjadi 3 bulan terakhir yang ekstrim di Yogyakarta. Sehingga perubahan tersebut membuat ikan tidak mau makan. Warga setempat memiliki pendapat bahwa perubahan musim ini menyebabkan ikan jadi tidak mau makan dan juga banyak para mancing mania yang menggunakan teknik mencekrik untuk mendapatkan ikan. Dalam hal ini disebabkan oleh karena trauma yang terjadi pada ikan. Padahal pemerintah setempat telah memberikan larangan untuk memancing dengan menggunakan teknik mencekrik, ngebom, dan juga menyeterum dengan listrik. Tetapi pada saat ini sudah kembali normal. Ditandai dengan banyaknya para mancing mania mendapatkan ikan nila yang cukup besar dengan menggunakan teknik memancing yang normal. Salah satunya yaitu penulis mendapatkan ikan nila yang besar. Kembali normalnya kondisi ini disambut dengan seruan oleh para mancing mania yaitu "Embung is Back".
Gambar 3. Strike Nila
Gambar 4. Ikan Nila besar
Memancing ikan nila di waduk ini memilki beberapa keaneka ragaman teknik yang digunakan, salah satunya bermain di dasar dengan menggunakan cacing dan pelet, serta dengan umpan lumut. Cacing yang digunakan oleh para mancing mania di waduk ini adalah cacing unthel (ungker) dan phosphor.
Ada salah satu keunikan dari pemancing yang memancing di waduk Tambak Boyo ini yaitu, rata-rata satu orang pemancing menggunakan joran pancing yang banyak 2 sampai 5 joran yang semuanya digunakan bersamaan. Dan juga komunikasi dan kekeluargaan para pemancing sangat akrab. Apalagi pada saat salah seorang pemancing mendapatkan ikan, maka dari segala penjuru pasti memperhatikannya dan berseru.
Gambar 5. Pemancing Tambak Boyo
Sebagai spot memancing di waduk Tambak boyo ini memiliki spot-spot khusus, yaitu spot memancing dengan menggunakan lumut (di bagian barat) dan spot memancing dengan menggunakan cacing (di bagian timur). Terpisahnya spot memancing ini tejadi karena keyakinan para mancing mania akan hal spot ikan yang mau makan lumut dan ikan yang mau makan cacing.
Gambar 6. Spot mancing di Tambak Boyo
Bagaimana para mancing mania, tertarik untuk mencoba spot mancing di Waduk Tambak Boyo Yogyakarta dengan sensasi strike ikan nila besarnya?
Salam hangat mancing mania...
0 komentar:
Posting Komentar