Danau Linting

Selasa, 28 Juni 2011


Danau Linting, sebuah keajaiban di puncak bukit kecil di desa Sibunga-bunga Hilir, Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.
Menurut penuturan warga sekitar danau, dulunya lokasi ini adalah bukit tinggi. Suatu hari terasa getaran cukup kuat, dan beberapa bulan kemudian bukit itu berubah menjadi danau yang indah. Sejarah Danau Linting berawal dari sebuah retakan dari peristiwa vulkanik, sehingga menyebabkan air danau linting hangat dan mengandung Belerang. Di sini, bisa dilihat kandungan belerang yang cukup tinggi. Aroma belerang cukup menyengat.
Banyak orang yang datang hanya sekadar duduk-duduk memandang danau. Namun, tak sedikit juga pengunjung menghabiskan waktu untuk mandi-mandi di sini. Hanya saja, Anda diingatkan untuk selalu berhati-hati. Konon, danau ini sangat dalam, dan hampir tidak diketahui bagian mana yang dangkal. Hingga kini, belum diketahui berapa kedalaman sebenarnya dari danau ini.
Perjalanan menuju Danau Linting juga mengasyikkan. Lokasi ini mudah untuk diakses karena jalan menuju tempat ini tidak begitu buruk. Sepanjang perjalanan, Anda akan disuguhkan hamparan hijau pepohonan di sisi jalan. Tiba di lokasi, suasana segar dan nyaman akan Anda rasakan.
Pemandian Air Panas
Terapi pemandian air hangat danau linting yang memiliki kehangatan sekitar 33-40 derajat celsius dengan airnya yang jernih nampaknya sangat tepat untuk bersantai ataupun menghabiskan waktu luang bersama keluarga.
Suasana semakin indah dengan tumbuhnyan sejumlah tanaman pohon di sepanjang pinggiran danau.Apalagi untain dahan-dahan pepohonan itu menjuntai dan menggapai air sehingga semakin menambah indah panoramanya.
Pengunjung bakal betah berlama-lama merendam di dalam kehangatan air danaunya. Ini karena kehadiran sejumlah burung yang berkeliaran di sana. Kicauan burung yang bertengker di dahan pohon menjadi sensasi tersendiri, mendampinggi terapi air hangat alami tersebut.
Akses Menuju Lokasi
Untuk menuju danau ini hanya membutuhkan waktu satu jam dari kota Lubuk Pakam dengan menggunakan sepeda motor. Sedangkan dari kota Medan, ditempuh perjalanan selama 1 jam 45 menit, melewati Simpang Terminal Amplas, Patumbak, desa Talun Kenas, desa Siguci, desa Kuta Jurung, hingga akhirnya sampai ke bibir desa Sibunga-bunga Hilir.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Search

IKLAN

CLOCK

MY GLOBE

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

PLEASE TRANSLATE HERE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : AFC

VISITOR

VISITOR FLAG

free counters

Total Tayangan Halaman

© 2010 AFRI COLLECTION Blog Pemancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls