Dalam mewarnai umpan hidup, perlu kita perhatikan bahwa, warna yang kita pakai harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Tidak mengandung bahan berbahaya
- Tidak berbau
- Mempunyai warna yang cemerlang hingga mudah memikat
- Umpan yang diberi warna tetap hidup sehingga mempunyai gerakan yang mengundang ikan.
- Kuning
- Orange
- Merah
- Warna kuning, bisa dipakai dari kunyit
- Warna hitam, dari pohon urang-aring (biasa tumbuh dipinggiran saluran air)
- Warna Merah, dari kunyit gajah
- Warna Biru/hijau, diambil dari daun suji
Cara pembuatan bahan warna dari umbi pohon :
- Ambil umbi yang akan dipakai (Kunyit, Kunyit Gajah) secukupnya
- Parut atau blender hingga halus
- Campurkan air secukupnya
- Diamkan selama sehari, bila telah endap, buang air dan ganti dengan yang baru
- Ulangi 3 kali atau lebih hingga bau yang ditimbulkan hilang
- Ambil endapannya dan jemur
- Bahan siap digunakan
- Daun/pohon yang akan digunakan untuk pewarna diremas-remas
- Campurkan sedikit air dan remas-remas kembali hingga daun/pohon hancur
- Saring air remasan
- Bahan warna siap digunakan
Untuk umpan yang sudah mengeluarkan air seperti cacing, bahan dengan dasar umbi bisa langsung digunakan atau ditaburkan sehari sebelum umpan digunakan. Untuk umpan yang kering, seperti ulat, jangkrik dan sebagainya, pada umpan dengan dasar umbi, perlu diberi sedikit air agar warna bisa melekat, sedangkan warna dari daun/ pohon bisa langsung digunakan. Setelah umpan diberi warna, jemur selama 1 jam dan umpan siap digunakan.
Perhatian : Warna pada umpan, hanya bertahan dalam air selama 45 menit sampai dengan 2 jam saja. Untuk lebih efektif, pencampuran warna dengan air, sebaiknya juga ditambahkan umpan hidup yang telah disatukan dengan air campuran sehingga bau yang ditimbulkan sama dengan umpan hidup tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar