Asyiknya Memancing Ikan Sidat Bersama Paguyuban Pemancing Mataram

Selasa, 07 Desember 2010




Memancing ikan di pemancingan mungkin sudah biasa di telinga kita. Begitu juga memancing di sungai di desa sendiri, namun lain halnya dengan memancing ala Paguyuban Pemancing Mataram. Mereka memiliki cara yang cukup unik untuk berkumpul dan memancing, yang pastinya bisa membuat kita asyik saat menunggu memperoleh hasil pancingan.
Komunitas yang berdiri pada awal tahun 2000 ini sebenarnya tidak menawarkan gaya baru dalam memancing. Namun komunitas yang hanya memancing ikan Sidat ini memiliki kekhasan serta kebersamaan yang tergolong unik. Kebersamaan dari anggota komunitas ini terlihat dari bagaimana para anggotanya berkumpul di Stasiun Lempuyangan untuk bersama-sama memancing di luar kota. Dengan menggunakan kereta api kelas ekonomi mereka melakukan kegiatan mereka hingga kota yang berjarak ratusan kilometer dari Jogja.

Karena komunitas ini tidak hanya memancing di area Jogja, mereka memiliki kode etik tersendiri. Salah satunya adalah harus selalu menjaga citra Jogja maupun pemancing Jogja diluar kota. "Kita menyalurkan hobi, mencari hiburan tapi jangan sampai merusak citra Jogja," ungkap Supriyanto, salah satu anggota dari Paguyuban Pemancing Mataram. Mereka bersama akan berusaha menjaga citra Jogja meski beberapa orang memang pernah berusaha merusak citra Jogja ataupun Paguyuban Pemancing Mataram sendiri. "Kalau ada yang merusak citra bakal ditindak meskipun ngga resmi," tegasnya.
Keunikan komunitas ini juga terlihat dari pilihan target ikan yang mereka pancing, ikan Sidat. Bagi yang masih asing mendengar namanya, ikan Sidat adalah jenis ikan bentuknya menyerupai belut tapi dalam ukuran yang jauh lebih besar. Menurut mereka ikan SIdat adalah ikan yang unik, penuh tantangan, dan gampang-gampang susah ditangkapnya. Bahkan untuk mendapatkan ikan Sidat berbobot 10 kg, mereka harus menggunakan taktik nubruk (menabrakan diri) dengan membawa karung goni agar ikan Sidat yang licin itu bisa tertangkap.
Untuk keanggotaannya sendiri, komunitas ini tidak terlalu mempersulit persyaratan yang ada. Selama ini anggota-anggota dari Paguyuban Pemancing Mataram selalu datang dan pergi begitu saja. Namun cairnya keanggotaan tidak membuat kebersamaan yang ada luntur, karena anggota komunitas ini terkenal mudah membaur dan suka menolong, khususnya sesama anggota.
Komunitas ini tidak memiliki jadwal rutin kumpul, tapi biasanya pada Jumat malam mereka berkumpul di pojok Akper Bethesda untuk membahas tujuan memancing mereka yang biasanya diadakan pada hari Sabtu. Jika mereka telah menyetujui beberapa tempat, maka besoknya mereka bersama-sama akan berangkat naik kereta ekonomi dari Stasiun Lempuyangan. Untuk menemukan mereka diantara ramainya calon penumpang pun tergolong mudah. Cari saja orang-orang yang menggunakan tas terbuat dari 2 kaleng cat 5 kiloan yang dijadikan satu. Tas yang merupakan ciri khas pemancing Jogja ini digunakan untuk membawa berbagai peralatan memancing serta dijadikan tempat duduk ketika mereka memancing.

Bagi siapa saja yang ingin bergabung memancing bersama mereka, langsung saja datangi mereka. Mereka akan dengan senang hati menerima siapa saja untuk bergabung dalam komunitas ini. "Yang ingin mancing Sidat datang saja ke stasiun," ajak Anang Sarjianto yang juga merupakan salah satu anggota komunitas ini. Jadi jangan raghu-ragu untuk segera bergabung.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Search

IKLAN

CLOCK

MY GLOBE

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Blog Archive

PLEASE TRANSLATE HERE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : AFC

VISITOR

VISITOR FLAG

free counters

Total Tayangan Halaman

© 2010 AFRI COLLECTION Blog Pemancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls