Memancing di pinggiran branjang di Probolinggo

Selasa, 14 Desember 2010


mancing di branjang
mancing di branjang
Acara mancing di Pelampung kuning Tuban akhirnya berpindah dikarenakan cuaca yang tidak mendukung. Besarnya ombak pantai utara Jawa menyebabkan para nelayan tidak berani mencari ikan di tengah laut akibat cuaca yang buruk. Namun dengan pertimbangan ingin refresh, acara mancing di Tuban berpindah tempat ke Probolinggo demi alasan keamanan kebetulan ada rekan pemancing di sana yang mengajak kami.
Malam jam 12 kami masih berkutat dengan aneka peralatan untuk mancing besok, kami menginap di rumah bapak Lukas yang juga pemancing senior daerah proboliggo dan sekitarnya. Dengan penuh semangat saya dan pak Jeffry mempersiapkan peralatan mancing untuk besok pagi, kami dijanjikan oleh tukang perahunya untuk mancing di sekitaran branjang yang banyak terdapat di sekitar pelabuhan Tanjung Tembaga. Meski cara mancing ini kurang menyenangkan, karena spotnya tidak terlalu dalam, namun apa boleh buat karena cuaca dan ombak tidak mendukung.
Pagi jam 5 kita mulai perjalanan ke pelabuhan Tanjung Tembaga, dengan berbekal umpan udang hidup kami berangkat menuju ke laut kira2 hanya sampai 1 km saja, bahkan tidak sampai melewati pulau Gili. Spot yang kita tuju adalah beberapa terumbu karang yang memang biasa digunakan nelayan sekitar saat mengantarkan tamu untuk pancingan. Ikan yang didapat gak bisa bagus dan besar, mengingat kedalaman air laut maksimal hanya 10 m saja kira2. Kami sudah yakin kalau hasil hari ini tak mungkin besar.
Dengan menggunakan rangkaian dasaran 3 mata kail satu setnya, kami mulai perburuan. Udang hidup yang kami jadikan umpan kami taruh di dalam cool box yang sudah kami desain secara khusus agar bisa membuat udang mampu hidup selama ber jam – jam.  Pemberat yang didesain pak Jeffry yang dibuat dari potongan besi beton nesser sudah ditaruh di dasar dan langsung kami lontarkan ke laut..berharap mendapatkan ikan dengan segera
Selama sehari penuh sampai jam 2 siang kita berpindah – pindah ke berbagai spot di sekitaran pelabuhan. Ikan yang didapat yaitu ikan kuniran, kerapu yang kecil dan ikan karang lainnya yang cukup banyak juga. Ombak yang mengguncang dengan hebat membuat perahu kecil kami bergoyang – goyang tak henti. Tak jarang kita kehilangan keseimbangan karena ombak yang cukup keras, kalau di pinggir saja ombaknya sebegitu besar saya mulai paham juga kalau hari itu di ombak tengah laut pasti menyeramkan.
Setelah jam 2 siang, rupanya ikan mulai jarang makan, ditambah dengan panasnya laut yang menyengat, Pak Jeffry, saya dan tukang perahu memutuskan untuk pulang. Meski memancing di pinggiran kurang memuaskan secara hasil, namun hari itu kami bisa membawa cukup banyak ikan meskipun kecil – kecil. Kali ini acara mancing hanyalah untuk mengobati rasa bosan, mencari tantangan dan sensasi yang berbeda. Meski mancing di Branjang di Probolinggo tidak begitu sukses, namun kami tidak akan patah semangat dan akan mencoba spot lainnya pada kesempatan berikutnya. Salam strike !!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Search

IKLAN

CLOCK

MY GLOBE

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Blog Archive

PLEASE TRANSLATE HERE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : AFC

VISITOR

VISITOR FLAG

free counters

Total Tayangan Halaman

© 2010 AFRI COLLECTION Blog Pemancing Design by Dzignine
In Collaboration with Edde SandsPingLebanese Girls