Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas. Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.
Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang ‘ditanami’ ikan ini. Di Bali, saya pernah mencoba mancing mujair di daerah Bongkasa, Badung. Kebetulan teman saya memiliki kolam mujair disana. Untuk memancing mujair, saya biasa memakai lumut sawah yang ditempatkan dalam ember berisi air. Cara memasang umpan lumut pada kail adalah dengan mencelupkan kail ke ember kemudian diputar2 sehingga lumut menjadi tergelung di kail.
O y, ada tips agar lumut mudah dipasang dan tidak hancur yaitu dengan merendamnya di air yang dicampur garam. Selain menggunakan lumut, kita juga bisa menggunakan cacing sebagai umpan, namun waktunya akan lebih lama agar umpan ini dimakan ikan. Tarikan ikan mujair lumayan kuat saat menarik umpan. Lumayan untuk menghibur diri dihari libur.
0 komentar:
Posting Komentar